Padadasarnya, metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan analisis meta-descriptive untuk menentukan penilaian keterpaparan, analisis spasial-deskriptif untuk mengkaitkan antara perubahan iklim dan kondisi terumbu karang. Hasil yang didapatkan adalah, kondisi degradasi terumbu karang dari tahun 2002 hingga tahun 2013 mengalami PulauKarimun jawa terdiri dari tiga desa (Karimun, Kemojan dan Parang). Objek wisata Bahari terpadu Taman Nasional Laut Karimunjawa ini merupakan salah satu kawasan wisata unggulan di tingkat regional bahkan international, Karimunjawa memiliki keindahan alam bawah laut yang alami dan sangat menakjubkan, dengan aneka jenis terumbu karang yang paling lengkap di Pantaiindah ini berada sekitar 27 KM di sebelah utara Tanjung Pandan, Belitung. Masih menawarkan keindahan batu granit yang tercecer di laut, terutama dengan keberadaan batu Garuda yang menjadi ikon unik Tanjung Kelayang. Batu alami yang sangat besar di tengah laut tersebut sangat menyerupai kepala burung. 5 bacalah paragraf berikut!secara ekologis terumbu karangmemiliki peranan sangat pentingdalam menjaga kesimbanganlingkungan. terumbu karangberfungsi sebagai rumah makhlukhidup di dalam laut. terumbukarang menjadi tempat bagi hewandan tanaman laut yang berkumpuluntuk mencari makan, berkembangbiaik, dan berlindung. bagi manusiaterumbu Vay Nhanh Fast Money. Share Tweet – Salah satu keindahan sekaligus keunggulan yang dimiliki oleh alam Indonesia adalah keindahan terumbu karangnya. Bahkan keindahan terumbu karang di Indonesia juga sudah diakui oleh dunia. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya wisatawan luar negeri yang sengaja datang ke Indonesia guna melihat kecantikan terumbu karangnya. Hal yang tidak bisa didapatkan di sana. Bahkan perlu diketahui bahwa jumlah seluruh terumbu karang yang ada di dunia maka Indonesia menyumbangkan 18 persennya. Tidak berhenti sampai di situ saja karena ternyata terumbu karang yang ada di Indonesia juga menjadi tempat hidup dari spesies ikan dan 197 hewan endemik yang cukup langka. Jadi Anda tidak perlu ragu lagi akan keindahan terumbu karang ini. Bahkan baru-baru ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI melakukan riset untuk mengetahui kondisi dari terumbu karang di Indonesia. Riset ini sendiri dilakukan sebagai langkah awal untuk melakukan konservasi. Namun ternyata hasil dari penelitian menegaskan bahwa kondisi terumbu karang sudah berada di tahap mulai mengkhawatirkan. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa kondisi terumbu karang yang masih benar-benar terjaga adalah di Papua dan Wakatobi saja. Dalam arti kata lain, sisa terumbu karang di berbagai daerah di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Kebanyakan terumbu karang sudah rusak atau tercemar berbagai limbah terutama limbah seperti plastik. Hal ini seperti yang diungkapkan langsung oleh peneliti dari Pusat Oseanograf yaitu Dr. Dirhamsyah, “Berdasarkan studi kami, 5 kota dengan sampah plastik terbesar adalah Padang, Makassar, Manado, Bitung dan juga Ambon,” jelasnya. Tentunya ungkapan tersebut semakin menegaskan bahwa mesti dilakukan langkah cepat dalam mengatasi masalah yang satu ini. Selain itu, pastinya ada beberapa alasan yang membuat keindahan terumbu karang di Indonesia mulai menghilang bahkan rusak. Alasan pertamanya adalah karena masih banyak orang yang menganggap bahwa laut adalah tempat sampah yang paling mudah dijangkau. Anggapan tersebutlah yang kemudian membuat banyak orang membuang sampah di laut. Kondisi tersebut pastinya secara tidak langsung akan merusak kondisi lautan terutama kondisi terumbu karangnya. Jadi penting sekali bagi setiap orang untuk menjaga kondisi terumbu karang ini dengan tidak membuang sampah secara sembarangan. Soalnya keberlangsungan makhluk hidup dan juga terumbu karang sangat dipengaruhi oleh kebersihan dari laut itu sendiri. Alasan berikutnya yang membuat terumbu karang makin mengkhawatirkan adalah proses menangkap ikan para nelayan yang sembarangan. Soalnya tidak bias dipungkiri bahwa sekarang ini banyak nelayan yang sudah meninggalkan cara tradisional untuk menangkap ikan. Mereka sudah memulai menggunakan cara yang modern untuk mendapatkan ikan lebih cepat. Masalahnya cara menangkap ikan yang dipilih tersebut tergolong berbahaya dan dapat dipastikan merusak terumbu karang yang ada di laut. Cara tersebut mulai dari menggunakan bom ikan, menggunakan zat kimia hingga menggunakan jaring pengeruk. Kombinasi tersebutlah yang kemudian membuat kondisi laut semakin memprihatinkan dan dipastikan merusaknya. Alasan terakhirnya adalah karena banyaknya orang yang menyelam ke laut dan memetik terumbu karang sebagai bentuk cenderamata. Hal ini pastinya bukan hanya merusak terumbu karang, tapi juga mengurangi jumlahnya secara signifikan. Jadi penting sekali untuk tidak mengambil terumbu karang yang ada di laut dengan alasan apapun yang dimiliki. Padahal dengan menjaga keindahan terumbu karang di Indonesia maka akan memberikan dampak positif. Salah satu yang paling utama adalah keberlangsungan biota laut dan stok ikan yang melimpah. Apabila hal ini dapat terjaga maka kesejahteraan para nelayan yang hidup mengandalkan laut pastinya akan lebih mampu terjaga dengan baik. Hairun Nisa merupakan salah satu penulis untuk media online yang menulis artikel topik kesehatan termasuk kecantikan serta yang relevan dengan keahliannya. Properti Bingung Mau Beli Rumah atau Tanah? Baca Ini Dulu Jika kamu sedang memiliki niat untuk memiliki properti hunian baru ada baiknya untuk simak dan pelajari perbandingan membeli tanah dan membangun rumah sendiri atau membeli rumah jadi Published 3 hari agoon Juni 12, 2023 Ilustrasi Foto Ist. Lampung dot co – Properti Memutuskan untuk beli rumah atau tempat tinggal bukan merupakan perkara yang mudah. Terlebih lagi saat ini sedang marak-maraknya dibangun perumahan dengan desain dan bentuk yang cukup menarik. Tidak sedikit para developer dan pengembang berlomba-lomba meningkatkan pasaran properti yang mereka jual. Bahkan rumah dan tanah dijual dengan nilai jual yang cukup menggiurkan. Namun hal ini tidak lantas menciutkan nyali sebagian orang yang memilih untuk membangun rumah impian mereka sendiri. Ada pertimbangan dan perhatian khusus yang membuat mereka memutuskan untuk beli tanah dijual yang kemudian membangun sendiri rumah impian mereka. Hal-hal diatas bisa membuat sebagia besar orang yang ingin membeli rumah atau tanah sedikit kebingungan dengan keputusan mereka. Di sisi lain tergiur dengan nilai jual yang ditawarkan oleh berbagai agen perumahan, sementara mereka masih menginginkan untuk membangun rumah impian mereka sendiri. Jika kamu sedang memiliki niat untuk memiliki properti hunian baru ada baiknya untuk simak dan pelajari perbandingan membeli tanah dan membangun rumah sendiri atau membeli rumah jadi di perumahan. Dari Segi Harga Umumnya membeli tanah kavling atau tanah yang siap untuk dibangun rumah diatasnya memang lebih murah dibandingkan dengan beli rumah jadi di perumahan. Tentu saja karena pembelian tanah tidak memerlukan biaya tambahan lainnya untuk biaya bangunan. Namun kamu perlu untuk mengkalkulasikan biaya untuk membangun rumah yang akan dilakukan nantinya. Karena membangun rumah sendiri belum tentu lebih murah dibandingkan dengan beli rumah yang sudah jadi. Jika kamu memiliki dana atau budget yang cukup terbatas untuk memiliki hunian sebaiknya pilih untuk beli rumah yang sudah jadi saja untuk menghemat pengeluaran tak terduga. Namun jika kamu sudah memiliki rencana yang cukup matang, memiliki waktu untuk menjalankan/mengawasi proses pembangunan rumah serta memiliki budget yang cukup, kamu bisa memilih untuk membangun rumah impianmu sendiri. Kesiapan Bangunan Bila kamu memutuskan untuk membeli rumah jadi di perumahan tentunya sudah dapat menghuninya saat itu juga. Hal ini akan cukup menghemat waktu dan tenaga bagi kamu yang sibuk dan tidak memiliki waktu luang untuk memersiapkan rencana dan proses membangun rumah. Hal ini tentu akan jauh berbeda jika kamu beli tanah dijual untuk membangun rumah sendiri. Desain Bangunan Membangun rumah sendiri akan memberikan kemudahan yang lebih leluasa untuk kamu memilih dan menentukan tata ruang rumah impian yang kamu inginkan. Bentuk rumah dan desain rumah dapat kamu tentukan dengan sangat leluasa. Hal ini cukup berbeda bila kamu memutuskan untu beli rumah jadi karena kamu harus menerima bentuk dan tata letak ruang yang sudah dibangun. Kamu hanya perlu menata dan mendesain interior rumah tanpa mengubah bentuk dan tata ruang yang sudah dibuat oleh pihak pengembang. Meskipun begitu kamu tetap bisa memilih bentuk dan bangunan rumah jadi yang sudah ada yang ditawarkan oleh developer. Kualitas Bangunan Ketika kamu membangun rumah sendiri kamu bisa mengetahui dan menentukan bahan atau material apa yang digunakan untuk membangun rumah tempat tinggalmu. Kamu bisa mengendalikan dan mengaturnya sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Namun jika kamu memutuskan untuk beli rumah jadi kamu hanya bisa melakukan pengecekan bangunan yang sudah jadi. Jika kamu termasuk bukan seseorang yang paham akan kualitas bangunan rumah atau kualitas sebuah properti ada baiknya untuk mengajak seseorang yang sudah ahli untuk dijadikan sebagai informan yang cukup terpercaya untuk menilai spesifikasi bangunan rumah yang akan kamu beli. Penutup Hal-hal diatas sudah cukup memberikan gambaran dan pengetahuan untuk kamu yang masih bingung menentukan pilihan untuk tempat tinggal. Bila kamu memiliki budget terbatas dan tidak memiliki waktu banyak untuk menjalankan dan memantau proses pembangunan rumah ada baiknya jika kamu memilih untuk beli rumah jadi saja. Namun bila kamu memiliki waktu luang cukup banyak atau sudah memiliki desain yang detail mengenai rumah impian yang kamu inginkan serta memiliki dana yang cukup banyak untuk melakukan pembangunan rumah lebih baik kamu beli tanah dijual untuk dibangun tempat tinggal yang kamu inginkan. Oto Ini 5 Aksesoris Mobil dan Motor Canggih yang Sedang Tren Aksesoris otomotif yang semakin canggih terus bermunculan, berikut pilihan aksesoris canggih yang dapat mendukung berkendara jadi lebih aman dan nyaman. Published 7 hari agoon Juni 8, 2023 Ilustrasi Dash Cam Mobil Foto Ist. Lampung dot co – Otomotif Hidup di era teknologi seperti saat ini, memudahkan berbagai aktivitas sehari-hari masyarakat, salah satunya yakni dalam berkendara. Termasuk dengan semakin berkembangnya aksesoris otomotif, seperti alat canggih dash cam mobil hingga intercom helm untuk pemotor agar memberikan keamanan dan kenyamanan dalam berkendara. Aksesoris Mobil dan Motor yang Sedang Tren Melihat aksesoris otomotif yang semakin canggih terus bermunculan, Tokopedia membagikan 5 pilihan aksesoris otomotif canggih yang dapat mendukung berkendara jadi lebih aman dan nyaman seperti pada daftar di bawah ini. Dash Cam Mobil Dashboard camera atau kamera dasbor sering disingkat dash cam mobil adalah kamera kecil yang dipasang pada spion tengah mobil. Dash cam berfungsi sebagai aksesoris mobil untuk merekam selama berkendara. Sehingga jika terjadi sesuatu seperti kecelakaan hingga pencurian, hasil rekaman dapat menjadi alat bukti yang diharapkan bisa mempermudah klaim asuransi mobil. Bahkan, beberapa dash cam canggih telah terpasang fitur GPS yang memudahkan pemilik kendaraan mengetahui posisi mobil ketika dalam kondisi terparkir atau dicuri. Intercom Helm untuk Pengendara Motor Untuk menghindari miskomunikasi saat berbicara di atas motor, penggunaan intercom sebagai alat komunikasi tambahan di helm sangat dianjurkan untuk dimiliki. Alat ini dapat mendukung untuk berkomunikasi antar pemotor lainnya ketika touring, atau berbicara dengan penumpang di belakang tanpa perlu berteriak. Bahkan, sudah banyak intercom helm yang telah memiliki fitur Advanced Noise Control, sehingga dapat mengurangi suara angin dan suara gangguan di sekitar. Air Purifier Mini Sejak pandemi melanda dan kualitas udara yang belakangan ini memburuk, air purifier menjadi salah satu produk yang direkomendasikan untuk dimiliki tak hanya di dalam rumah, namun juga di dalam mobil. Tujuannya adalah agar udara di dalam mobil tetap bersih, sehingga terhindar dari bakteri, virus, hingga polusi. Selain itu, penggunaan air purifier ini dapat menghilangkan bau serta menjaga kelembapan udara. Car Charger Inverter Car charger inverter berfungsi sebagai pemenuh keperluan listrik ini wajib dimiliki pengendara mobil. Pemakaian komponen ini bisa jadi solusi untuk mengisi ulang daya ponsel sehingga pengendara dapat mengakses aplikasi navigasi hingga selamat sampai tujuan. Bahkan untuk mempersiapkan rapat daring yang mendadak, misalnya, pengendara dapat mengisi daya baterai laptop dengan mudah. Pompa Ban Mobil Elektrik Perangkat ini juga wajib dimiliki oleh pengendara, terutama yang memiliki mobilitas tinggi, misalnya sering melakukan perjalanan dinas ke luar kota melalui jalur darat. Jika ban mobil mendadak kempes saat di perjalanan, pompa ban mobil elektrik portable menjadi pertolongan pertama’ hingga menemukan bengkel terdekat. * Properti Beberapa Pertimbangan Sebelum Membeli Rumah Minimalis Bagi kamu yang memutuskan untuk membeli rumah minimalis dibandingkan dengan membeli tanah atau tipe rumah lainnya. Perimbangkan dan pelajari semua informasi mengenai rumah minimalis Published 7 hari agoon Juni 8, 2023 Ilustrasi Rumah Minimalis Fot Ist, Lampung dot co – Properti Membeli rumah minimalis memang tengah banyak diminati masyarakat beberapa tahun belakangan. Sebagian besar rumah minimalis diminati oleh masyarakat yang tinggal di pusat kota. Dibandingkan dengan mencari tanah, masyarakat lebih suka untuk lengsung membeli rumah minimalis. Konsepnya yang cukup sederhana namun tetap menampilkan kesan modis dan elegan menjadi alasan lain masyarakat membeli hunian rumah minimalis. Rumah minimalis cukup banyak dikembangkan di seluruh daerah di Indonesia. Para pengembang memutuskan lebih banyak membuat perumahan tipe rumah minimalis untuk menghemat lahan. Bagi kamu yang masih bingung untuk memutuskan pilihan rumah seperti apa yang akan kamu huni atau beli. Coba pertimbangkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari rumah minimalis berikut ini. Kelebihan Rumah Minimalis Hemat Biaya Konsepnya yang sederhana dengan luas yang tidak terlalu besar dan tidak memerlukan banyak ornament serta furniture yang mewah cukup menjadi alasan mengapa nilai jual dari rumah minimalis ini cukup terjangkau. Hanya dengan menggunakan properti sederhana rumah dengan konsep minimalis ini bisa menampilkan kesan menarik dan elegan. Tidak sedikit para pengembang perumahan menawarkan rumah dengan konsep minimalis untuk para konsumennya. Meskipun kamu tidak dapat menaruh banyak properti di rumah minimalis, namun kamu tetap bisa berkreasi dengan tampilan eksterior atau bentuk dari rumahnya untuk membuat rumah minimalis memiliki kesan megah dan mewah. Ketika kamu mulai tinggal di rumah minimalis pun, kamu tidak akan mengeluarkan biaya yang tinggi untuk merawat dan menjaganya. Luasnya yang tidak besar akan membuat pengeluaran rutin tidak besar pula. Selalu Rapi Kesan ini akan selalu dipancarkan oleh rumah minimalis. Karena tidak terlalu luas kamu bisa dengan mudah mengatur dan menatanya. Meskipun diperlukan perhitungan dan perkiraan yang cukup matang untuk mengatur semua properti dan desain interior rumah minimalis, namun hasil yang akan kamu dapatkan pun tidak akan mengecewakan. Ada banyak sekali furniture multi task dengan desain dan bentuk yang unik dapat kamu beli dan simpan di setiap ruangan di rumah minimalis. Bentuknya yang unik akan memberikan kesan yang menarik. Mudah dan Cepat Dibersihkan Kegiatan sepele yang terkadang dianggap terlalu merepotkan oleh sebagian besar masyarakat ialah kegiatan membersihkan rumah. Keadaan rumah yang bersih tentu akan membuat penghuninya nyaman. Luasnya yang tidak terlalu besar sangat memungkinkan untuk kamu mudah dan cepat ketika melakukan kegiatan membersihkan rumah. Tak perlu meluangkan waktu-waktu tertentu dengan budget tertentu untuk melakukan kegiatan ini. Kekurangan Penghuni terbatas Mengingat luas ruangan dan bangunan yang tidak terlalu luas, rumah minimalis ini dirasa tidak tepat untuk kamu yang memiliki anggota yang cukup banyak. Model rumah seperti ini biasanya dipilih oleh masyarakat yang memiliki keluarga kecil atau pasangan yang baru menikah. Luas bangunan yang tidak luas membuat kamu hanya memiliki beberapa ruangan kamar saja. Tampak berantakan Memiliki rumah dengan luas terbatas tetunya hanya memerlukan properti yang sedikit. Jika kamu suka mengkoleksi atau mengumpulkan banyak barang. Hal ini akan membuat rumah minimalis yang kamu miliki tampak berantakan. Hal inilah yang sering menjadi kendala masyarakat Indonesia. Meskipun anggota keluarga memiliki jumlah yang sedikit, namun barang yang mereka miliki cukup banyak, hal ini akan sangat mengganggu kenyamanan ketika kamu memutuskan untuk tinggal di perumahan dengan konsep Minimalis. Sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk mengumpulkan dan menyimpan barang yang sudah tidak terpakai. Hal ini akan membuat rumah minimalis yang kamu beli tampak tidak indah dan cukup tidak nyaman untuk dihuni. Penutup Bagi kamu yang memutuskan untuk membeli rumah minimalis dibandingkan dengan membeli tanah atau tipe rumah lainnya. Perimbangkan dan pelajari semua informasi mengenai rumah minimalis, mulai dari untung dan ruginya, hingga tata cara menata dan mendekorasi setiap ruangan di rumah minimalis agar tetap tampak luas. Perhatikan setiap detailnya dan rencanakan desain dengan matang untuk mendapatkan hasil tampilan yang maksimal. Itulah beberapa informasi yang disampaikan pada ulasan kali ini. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan diterapkan dengan baik. Ekosistem terumbu karang yang merupakan salah satu ekosistem wilayah pesisir mempunyai peranan yang sangat penting baik dari aspek ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis ekosistem terumbu karang merupakan tempat berbagai organisme yang berasosiasi dengannya untuk berlindung, mencari makan dan berkembang biak. Disamping itu keberadaan ekosistem terumbu karang dapat melindungi pantai dari gelombang dan abrasi. Sedang kan secara ekonomi, ekosistem terumbu karang yang indah merupakan objek wisata bahari yang menarik serta merupakan daerah “fishing ground” yang potensial terutama bagi nelayan tradisional. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free EKOWISATA TERUMBU KARANG Lis M. Yapanto Fakultas Perikanan Dan Kelautan jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Negeri Gorontalo lizrossler PENDAHULUAN Latar Belakang Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada di dalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia dan tidak ternilai harganya. Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia adalah lebih dari km persegi yang tersebar luas dari perairan kawasan Barat Indonesia sampai kawasan Timur Indonesia. Wilayah Indonesia merupakan tempat bagi sekitar 1/8 dari terumbu karang dunia dan merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman biota perairan dibanding dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Ekosistem terumbu karang yang merupakan salah satu ekosistem wilayah pesisir mempunyai peranan yang sangat penting baik dari aspek ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis ekosistem terumbu karang merupakan tempat berbagai organisme yang berasosiasi dengannya untuk berlindung, mencari makan dan berkembang biak. Disamping itu keberadaan ekosistem terumbu karang dapat melindungi pantai dari gelombang dan abrasi. Sedang kan secara ekonomi, ekosistem terumbu karang yang indah merupakan objek wisata bahari yang menarik serta merupakan daerah “fishing ground” yang potensial terutama bagi nelayan tradisional. Istilah terumbu karang sebenarnya mengandung makna gabungan antara terumbu dan karang. Secara umum terumbu dapat diart ikan sebagai suatu substrat keras di perairan laut yang menjadi habitat dari berbagai biota laut. Kelimpahan nutrien pada ekosistem terumbu karang menjadikannya suatu ekosistem yang kaya akan berbagai biota laut yang mengandalkan lingkungan ini, baik sebagai tempat mencari makan, tempat berpijah maupun berlindung, ekosistem terumbu karang juga mempunyai peran lain dalam melindungi pantai dari terpaan ombak sekaligus sebagai kawasan yang mampu memberikan jasa lingkungan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Rumusan Masalah 1. apa itu ekowisata? 2. apa itu terumbu karang? Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari matakuliah ekowisata, serta menambah wawasan mahasiswa mengenai ekowisata terumbu karang. BAB II PEMBAHASAN Ekowisata Ekowisata menurut Fennel dalam arida 2009 merupakan wisata yang berbasis alam yang berkelanjutan dengan fokus pengalaman dan pendididkan tentang alam, dikelola dengan sistem pengelolaan tertentu dan memberikan dampak negatif paling rendah terhadap lingkungan, tidak bersifat konsumtif dan berorientasi pada lokal dalam hal kontrol, manfaat yang dapat diambil dari kegiatan usaha. Ekowisata adalah kegiatan wisata yang bersifat khas. Dalam hal ini, kegiatan yang berisi unsur “eko” saja yang dapat dimasukan dalam ekowisata, yaitu memperhatiakan aspek ekologis, ekonomis dan persepsi masyarakat, bahkan secara khusus ada ahli yang mengatakan bahwa kegiatan ekowisata ini melibatkan unsur pendidikan Arida,200923. Ekosistem Terumbu Karang Terdapat tiga jenis tipe struktur terumbu karang di Indonesia, yaitu karang tepi fringing reef, karang penghalang barrier reef, dan karang cincin atoll. Terumbu karang khususnya terumbu karang tepi tumbuh subur di daerah dengan ombak yang cukup dan kedalaman tidak lebih 40m sehingga berperan penting sebagai pelindung pantai dari hempasan gelombang dan arus kuat yang berasal dari laut. Selain itu terumbu karang mempunyai peran utama sebagai habitat, tempat mencari makan feeding ground, tempat asuhan dan pembesaran nursery ground serta tempat pemijahan spawning ground bagi berbagai biota yang hidup di terumbu karang Bengen, 2001. Proses fotosintesis bagi zooxanthellae tergantung dari penetrasi radiasi matahari yang masuk ke dalam kolom air, maka kedalaman dan kejernihan air merupakan faktor pembatas pertumbuhan dan perkembangan terumbu dan koloni karang. Radiasi matahari yang cukup untuk mendukung proses fotosintesis zooxanthellae terumbu karang yang terjadi pada kedalaman tersebut dan kejernihan air terkait dengan kandungan sedimen alam perairan. Di satu sisi kandungan sedimen yang tinggi akan menghambat penetrasi radiasi matahari sehingga mengurangi jumlah radiasi yang diperlukan untuk proses fotosintesis, disisilain endapan sedimen di permukaan koloni karang menyebabkan karang mengeluarkan banyak energi untuk membersihkan diri dari sedimen tersebut. Akibatnya karang kehilangan banyak energi, sementara proses fotosintesa untuk menghasilkan energi juga terhambat. Hal itulah yang menyebabkan karang terhambat pertumbuhan nya Nybakken, 1992. Nontji 1987, mengemukakan ekosistem terumbu karang meliputi areal seluas km2 dari luas perairan dan merupakan ekosistem unik, hidup di daerah tropis dengan produktifitas yang sangat tinggi. Menurut Zhong dan Dong 1999, terumbu karang coral reef terdiri dari dua kata yaitu terumbu reef yang berarti endapan masif kapur limestone, terutama kalsium karbonat CaCO3 yang berupa hasil sekresi kapur dari hewan karang dan biota-biota lainnya, seperti alga berkapur dan moluska, dari hasil sekresi tersebut terbentuk konstruksi batu kapur biogenis sebagai struktur dasar ekosistem pesisir. Nyabaken 1986, juga menyebutkan terumbu dapat diartikan punggungan laut yang terbentuk oleh batu karang atau pasir di dekat permukaan air. Sedangkan, karang coral, yaitu sejenis hewan dari ordo scleractinia, yang menghasilkan kalsium karbonat CaCO3 dari hasil sekresinya. Hewan karang tunggal umumnya disebut polip. Jadi terumbu karang coral reef adalah sebuah ekosistem di dasar laut pada daerah tropis yang tebentuk dari kapur hasil sekresi biota laut khususnya jenis-jenis karang batu dan alga berkapur bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis mollusca, crustacean, echinodermata, polikhaeta, porifera, dan tuni kata juga biota-biota yang hidup bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis plankton dan jenis-jenis nekton Sumich dan Dudley, 1992. Perbedaan pengertian dari masing-masing kata dari terumbu karang secara tidak langsung menyatakan bahwa karang terbagi berdasarkan pembentuknya. Terdapat dua kelompok karang berdasarkan pembentuknya yaitu karang hermatifik dan karang ahermatifik. Perbedaan kedua kelompok karang ini adalah terletak pada kemampuan karang hermatifik dalam menghasilkan terumbu. Kemampuan menghasilkan terumbu ini disebabkan oleh adanya sel-sel tumbuhan yang bersimbiosis di dalam jaringan karang hermatifik. Sel-sel tumbuhan ini dinamakan zooxanthellae. Dahuri, et al. 2001, mengatakan Karang hermatifik hanya ditemukan di daerah tropis sedangkan karang ahermatifik tersebar di seluruh dunia. Zooxanthellae melalui proses fotosintesis membantu memberi suplai makanan dan oksigen bagi polip dan juga mambantu proses pembentukan kerangka kapur serta memberi warna pada karang. Sebaliknya polip karang menghasilkan sisa-sisa metabolisme berupa karbon dioksida, fosfat dan nitrogen yang digunakan oleh zooxanthellae untuk fotosintesis dan pertumbuhannya Nontji, 1993. Menurut Nyabakken 1992, ekosistem terumbu karang memiliki kemampuan untuk menahan nutrien dalam sistem sehingga merupakan ekosistem yang subur dan memiliki produktivitas organik yang tinggi. Ekosistem terumbu karang dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata bahari dikarenakan ekosistem terumbu karang yang kaya akan keanekaragaman spesies dan penghuninya disebabkan habitat pada ekosistem terumbu karang yang bervariasi Dahuri et al.,2001. Selain fungsi ekologis, terumbu karang juga memiliki keindahan karena adanya berbagai jenis karang, ikan, lili laut, teripang, kerang-kerangan, siput laut, dan lain sebagainya, yang membuat takjub para wisatawan. Terumbu karang dapat menjadi objek wisata melalui kegiatan snorkeling, menyelam, ataupun hanya melihat keindahannya dari atas kapal yang dilengkapi kaca pada lantainya glass bottom boat Yusri, 2012. Berdasarkan pertumbuhan dan hubungan dengan daratan terumbu karang dapat dibedakan menjadi 3 tipe yaitu, terumbu karang tepi fringing reef mayoritas berada di daerah pesisir pantai hingga kedalaman 40 m yang tumbuh ke atas dan mengarah ke laut lepas, perkembangannya mengelilingi pulau, terumbu karang penghalang barrier reef relatif lebih jauh dari pulau sekitar 0,52 km kearah laut lepas berupa batas perairan dengan kedalaman 75 m umumnya berada di sekitar pulau yang amat besar membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus, dan terumbu karang cincin atol berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 m. Namun di Indonesia memiliki satu ciri khas bentuk terumbu karang, yaitu terumbu karang gosong pacth reef terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal Castro dan Huber, 2005. Wisata Bahari Wisata juga umumnya disebut pariwisata, dalam bukunya Warpani 2007, mengatakan bahwa penggunaaan kata pariwisata baru populer digunakan pada tahun 1958. Sebelum itu masih digunakan kata turisme, yang merupakan serapan bahasa belanda tourisme. Setelah tahun 1956 resmilah kata pariwisata sebagai padanan tourisme. Perkembangan dan pengayaan makna selanjutnya adalah hadirnya istilah darmawisata, karyawisata, widyawisata, yang semuanya mengandung unsur “wisata”. Menurut Pendit 2002, wisata secara harfiah diambil dari kata bahasa sansekerta yang berasal dari „wis‟ yang berarti rumah, kampung atau komunitas, dan „ata‟ yang berarti mengembara atau pergi terus menerus. Wisata menurut Pusat Bahasa 2008, berarti bepergian bersama-sama, baik untuk tujuan memperluas pengetahuan atau hanya sekedar bersenang-senang. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009, Bab I Pasal 1 Butir 1 berbunyi “Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara”. Dalam sebuah kegiatan wisata, pelaku atau yang melakukan wisata disebut sebagai wisatawan. Berdasarkan semua pengertian yang telah dikemukakan dapat ditemukan kesaman dari semua pengetian tersebut yang menunjuk kepada tiga hal yaitu, pelaku, objek yang berupa tempat, serta waktu. Kegiatan wisata tentu mempunyai daya tarik sebagai objek yang membuat wisatawan berdatangan dan mau menikmati, mengamati atau mempelajari. Sehingga dalam kegiatan wisata daya tarik inilah yang sangat penting. Oleh karena itu menurut kegiatan wisata atau pariwisata harus menjaga dan menjamin kelestarian lingkungan Warpani, 2007. Namun dalam menjaga kelestarian lingkungan tidaklah mudah. Jumlah wisatawan yang mengunjungi daerah yang masih asli lingkungannya meningkat secara tajam pada beberapa tahun belakagan ini. Oleh karena itu perlunya konsep daya dukung kawasan dalam suatu area wisata. Daya dukung kawasan merupakan salah satu bagian dari konsep ekowisata. Pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Pengembangan Ekowisata di Daerah, ekowisata dibagi menurut jenisnya yaitu, ekowisata bahari, ekowisata hutan, ekowisata pegunungan dan ekowisata karst. Layaknya konsep ekowisata pada umumnya yang berbasis lingkungan, penentuan daya dukung kawasan wisata bahari lebih dikhususkan untuk pemanfaatan ekosistem pesisir dan laut yang bijak dan ramah lingkungan. Seperti yang ditegaskan Yulianda 2007, bahwa ekowisata bahari merupakan ekowisata yang memanfaatkan karakter sumber daya pesisir dan laut. Ekowisata bahari merupakan konsep wisata bahari yang ramah lingkungan atau kegiatan yang berorientasi pada kelestarian lingkungan untuk menjembatani kepentingan perlindungan sumber daya alam dan industri kepariwisataan Yulianda, 2007. Nurisyah 1998 dalam Lewaherilla 2002, berpendapat keragaman daerah pesisir dalam kegiatan wisata bahari merupakan daya tarik tersendiri, sehingga dalam jenis pemanfaatan wilayah pesisir dan laut sebagai kawasan wisata bahari dapat dibagi menjadi kegiatan yang dilakukan di perairan dan kegiatan yang dilakukan di pantai. Jenis kegiatan di perairan berupa kegiatan berperahu, berenang, snorkeling, menyelam dan memancing. Sedangkan kegiatan dipantai seperti olah raga pantai, piknik menikmati atmosfer laut, dan sebagainya. Menurut Ketjulan 2010, jika ditinjau dari aspek konservasi, ekowisata bahari merupakan bagian dari kegiatan untuk melestarikan sumberdaya pesisir dan laut karena pengembangan ekowisata didasarkan pada kerusakan ekosistem atau sumber daya akibat kegiatan wisata atau kegiatan lain yang memberikan dampak negatif. Ketjulan 2010 menambahkan, kegiatan wisata bahari dapat menimbukan turunnya kualitas sumber daya sehingga perlunya pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut yang tetap memperhatikan keseimbangan antara pemanfaatan dan kelestarian sumber daya objek dari kegiatan wisata dengan melakukan pengelolaan yang berkelanjutan. Tidak jauh berbeda, dengan berdasar pada defenisi ekowisata, Tuwo 2011 menyimpulkan bahwa ekowisata bahari merupakan wisata yang berbasis pada sumberdaya pesisir dan laut dengan meneyertakan aspek pendidikan dan interpretasi terhadap lingkungan alami dan budaya masyarakat dengan pengelolaan kelestarian ekosistem pesisir dan laut. Namun dalam hal ini konsep ekowisata yang diterapkan hanya mencakup daya dukung fisik dari daerah wisata. Wisata Selam Dunia selam awalnya merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan olahraga, sehingga belum digunakan sebagai salah satu media untuk menikmati keindahan laut. Seiring perkembangannya kegiatan penyelaman mulai berubah fungsi menjadi kegiatan untuk menikmati keindahan bawah laut yang kemudian disebut wisata selam. Menurut Suhonggo 1998 dalam Santoso 1998 menyelam atau diving terbagi menjadi dua kategori yaitu skin diving atau scuba diving. Scuba diving adalah menyelam di dasar permukaan air sehingga kita dapat menikmati keindahan bawah air secara lebih dekat Suhonggo, 1998 dalamSantoso, 1998. Pada kegiatan wisata selam ada beberapa kategori yang harus diperhatikan untuk kelayakan suatu lokasi penyelaman yaitu, kecerahan perairan, tutupan komunitas karang, jenis karang, jenis ikan karang, kecepatan arus, dan kedalaman terumbu karang. Sedangkan untuk daya dukung wisata selam harus memenuhi luasan 2000 m2 untuk dua orang penyelam, dalam waktu 8 jam sehari Yulianda, 2007. Wisata Snorkeling Berbeda dengan selam scuba diving, Snorkeling skin diving diartikan sebagai salah satu jenis menyelam dibawah air menggunakan snorkel, alat khusus berupa pipa yang dihubungkan dengan udara yang membuat kita dapat bernapas di dalam air, dengan posisi kepala tetap di dalam air sambil menikmati keindahan yang berada di dasar Suhonggo, 1998 dalam Santoso 1998. Skin diving memiliki kriteria kelayakan suatu lokasi untuk dijadikan lokasi wisata selam, tidak jauh berbeda dengan kegiatan scuba diving, berupa kecerahan perairan, tutupan karang, jenis bentuk pertumbuhan karang lifeform karang, jenis ikan karang, kecepatan arus, dan kedalaman terumbu karang serta ditambahkan lebar hamparan dasar karang, sedangkan untuk memenuhi daya dukungnya, area yang harus tersedia untuk seorang pengunjung adalah 500 m2, dan waktu yang dibutuhkan dalam sehari 6 jamYulianda, 2007. BAB III Kesimpulan Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat dari terumbu karang yang langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah • sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan, dan batu karang, • pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya. • penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya. Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman hayati. Saran Dalam menata sebuah kawasan menjadi tempat rekreasi, dibutuhkan inovasi baik itu infrastruktur bangunan seperti transportasi, hotel, juga keamanan dan kenyamanan para wisatawan. Miskin inovasi akan terasa sulit untuk memasuki bisnis rekreasi berbasis masyarakat dan ekologi. Bukan hanya bom inovasi, artinya bukan hanya sekali dibuat tapi berlaku untuk seterusnya berkelanjutan /sustainable. REFERENCE [1] Akbar, Aldino. 2006. Inventarisasi Pontensi Ekosistem Terumbu Karang UntukWisata Bahari Snokeling dan Selam di Pulau Kera, Pulau Lutung dan Pulau Burung di Kecamatan Sinjuk, Kabupaten Belitung. Institut Pertanian Bogor. Bogor. [2] Avery, T. Berlin, G. 1985. Fundamental of Remote Sensing and Air-Photo Interpretasion. Prantice Hall, inc. New York. [3] Bahar, Ahmad., Dan Rahmadi Tambaru. 2011. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Bahari di Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Wisata Bahari Polman. Polewli-Mandar. [4] Bengen, D. G. dan Retraubun, A. S. W. 2006. Menguak Realitas dan Urgensi Pengelolaan Berbasis Eko-sosio Sistem Pulau-Pulau Kecil. Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Pesisir dan Laut P4L, Bogor. [5] Castro, P. dan Huber ME. 2005. Marine Biology Ed ke-5. Mc Graw Hill International. New York. [6] Ceballos, dan H. Lascurain. 1987. The future of ecotourism. Mexico Journal January, Mexico. [7] Clarke, K. C. 1997. Getting Started With Geographic Information Systems. Englewood Cliffs, New Jersey Prentice Hall. [8] Coral Reef Rehabilitation and Management Program Phase II COREMAP. 2009. Cerita Sukses COREMAP II Kabupaten Raja Ampat. Coral Reef Rehabilitation and Management Program Phase II COREMAP II Kabupaten Raja Ampat, Raja Ampat. [9] Dahuri, R., Rais J., dan Ginting 2004. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT Paradya Paramitha. Jakarta. [10] English, S., C. Wilson, dan V. Baker. 1997. Survey Manual of Tropical Marine Resource. ASEAN-Australia Marine Science Project Living Coastal Resources. Australia. [11] FAO. 1981. A Frame for Land Evaluation. FAO and Agriculture Organization of The United Nastion. Roma. [12] Yapanto, Musa, 2018. Distribution of Seafood Production in Bajo Sector of Gorontalo Province Indonesia. International Journal of Innovative Science and Research Technology, 38. [13] Yapanto, L. M., & Olilingo, F. Z. 2020. The contribution of the fisheries and marine sectors to improving regional income. 2210, 1307–1321. [14] Muhaimin, A. W., Toiba, H., Retnoningsih, D., & Yapanto, L. M. 2020. The Impact of Technology Adoption on Income and Food Security Of Smallholder Cassava Farmers Empirical Evidence From Indonesia. 299, 699–706 [15] Setiawan, R., Pio, L., Cavaliere, L., Sankaran, D., Rani, K., Yapanto, L. M., Laskar, N. H., Raisal, I., Christabel, G. J. A., Setiawan, R., Petra, U. K., Airlangga, U., Pio, L., Cavaliere, L., & Foggia, U. Access to Financial Services and Women Empowerment, through Microfinance eligibility. 1, 841–859. [16] Yapanto, L. M., Tanipu, F., Paramata, A. R., & Actors, E. 2020. THE EFFECTIVENESS OF FISHERY COOPERATIVE INSTITUTIONS. 1725, 1329–1338. [17] Muhaimin, A. W., & Wijayanti, V. 2019. ANALYSIS OF MARKET STRUCTURE, CONDUCT AND PERFORMANCE OF CORN ZEA MAYS L. IN KEDUNG MALANG VILLAGE, PAPAR DISTRICT, KEDIRI REGENCY, EAST JAVA. International Journal of Civil Engineering and Technology IJCIET, 10, 10–16. [18] Yapanto, L. 2019. Marketing Efficiency of Sea Food Production in Bajo District Boalemo Province Gorontalo. 1985. [19] Muhaimin, A. W., Toiba, H., Retnoningsih, D., & Yapanto, L. M. 2020. The Impact of Technology Adoption on Income and Food Security Of Smallholder Cassava Farmers Empirical Evidence From Indonesia. 299, 699–706. [20] Yapanto, 2019. Marketing Efficiency of Sea Food Production in Bajo District Boalemo Province Gorontalo. 1985. [21] Yapanto, L. M., & Nursinar, S. Traditional Handline Fishing in Pohuwato Regency, Indonesia. 6, 24–30. [22] Sundram, S., Venkateswaran, P. S., Jain, V., Yu, Y., Yapanto, L. M., Raisal, I., Gupta, A., & Regin, R. 2020. The Impact of Knowledge Management on The Performance of Employees The Case of Small Medium Enterprises. Productivity Management, 251S, 554–567. [23] Yapanto, & Modjo, M. L. 2018. Assessing public awareness level on the preservation of coral reefs The case study in Biak Numfor, Papua, Indonesia. In Copyright EM International. [24] Baruadi, A. S. R., & Yapanto, L. M. 2020. Supporting the capacity of coastal areas in North Gorontalo District. 811, 1932–1941. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Lis M YapantoFachruddin Z Olilingo²North Gorontalo District has potential fisheries resources. But the contribution of the fishery against Gross Regional Domestic Product GRDP only of In general, this research aims to identify and analyze the fisheries sector's assistance in the economy, knowing the base's level and exploring the fishery economic typology. The methods used are secondary data analysis. Data analysis is an analysis of Shift Share analysis, Location Quotient LQ, and the Klassen Typology analysis. Amount of LQ, typology of the economic sector of fisheries obtained assistance based on prevailing. Constant prices put the fishing on order/rank fifth and sixth in the achieving of GRDP. The fisheries sector in Gorontalo Utara district is not a sector basis with patterns and economic structure growing with a condition relative's left behind. Five sub-districts became a priority and needed to be developed/ is the resource of the new economy, and the center of technology administration, the essence of corporate organizations. It was used as a method for generating sustainable economic gains and higher performance from the 1990s. It has now become a key asset to maintain profitable corporate advantages and a catalyst for sustained progress and innovation. Each corporation aims to expand and develop whether it is a small business or a large company so that the owners can return on their investment. This objective can be achieved by sustainably superior corporate efficiency. Several variables will affect the current economy's operational success, but information management is becoming more relevant. This paper is intended to summarize knowledge management, emphasizing the importance of this practice area and, on the other hand, presenting some case studies on how knowledge management from various industries is applied. Therefore, after analyzing many case studies where knowledge management is applied, we will explore the concept that knowledge management has significant consequences for an organisation's efficiency. We will continue Manuscript; Original published in Productivity management, 251S, GITO Verlag, P. 554-567, ISSN 1868-8519, 2020 555 by emphasizing organisations' general view, their current economy, the information management framework, and how it can be used in organizations. This is accompanied by an overview of information management instances applied and their effect on overall performance. Ultimately, our statement indicates that knowledge management has a positive impact on business aim of this study was to assess the level of public awareness on the importance of the coral reefs preservation in Biak Numfor, Province Papua, Indonesia. The study employed descriptive qualitative research method. Data collection techniques were using questionnaires and interviews as well as documents. The result of this study showed that the level of public awareness on the coral reefs preservation as follows 1 in the district of Oridek with a population of 4,665 people, there are 52% aware of the necessity to regulate the management of marine resources corals; 2 in district Amaindo population of 2,209 people the level of awareness was high with a total 18% concern that the need for regulation management of marine resources and Padaido counties with a population of 1,707 inhabitants that have high levels of awareness about the need to regulate the management of marine resource utilization by 15%, as well as in districts Biak East with a population of 6,698 inhabitants that has a level of consciousness should be setting the management of marine resources especially coral reefs by 15%. In terms of public knowledge about the things that destroy coral reefs for Aimando region has the highest percentage, namely 50% of people already know all that can damage coral reefs. While at the district level Aimando people to things that can damage coral reefs by 21%, then the district Padaido is about 16%, in East Biak district-level people's knowledge to cause damage to coral reefs by 13%. Oridek people in the region have a high level of awareness. With Coremap program impacts most notably the increased well-being of coastal communities. In order to maintain the balance and preservation of coral reefs need to pass a law governing regulation. Coremap existence needs to be continued in order to preserve the existence of coral reef ecosystems to sustain life aquatic purpose of this study is to analyze the relationship between adoption of new technologies, income and food security of small farmers in East Java. Data from a survey of 300 cassava farmers from three districts Malang, Blitar, and Trenggalek, East Java Province were analyzed to explain this problem. Matching tendency scores are used to analyze the impact of adoption of new technologies such as the selection of "Varieties Malang 4" cassava varieties for corn flour to affect income and food security in cassava farmers. The results of econometric analysis reveal that there is an impact on heterogeneity of adoption. We find that adoption has a positive effect on agricultural income and diversity of household diets. However, the adoption has a negative impact on smallholder management strategies for food insecurity. The results show that improving technology can improve the welfare of small farmers. Lis M YapantoFarid Th MusaThe research was conducted in Bajo Tilamuta Village, Boalemo District, Gorontalo Province. Marketing is one of the most important activities in marketing seafood in Bajo Village in Boalemo, because one of the factors that become a constraint is the availability of adequate infrastructure. In Bajo Lemito Village, Boalemo Regency has high potential for fishery such as; Cucumbers and Pearls of the Sea, Mabe, Japing. The purpose of this study is to study the economic situation in Bajo Tilamuta Village Boalemo District, living conditions of fishermen, production and marketing. The research method used is descriptive by using purposive sampling method that is direct sampling because it is known before the sample can represent population. While the data analysis using quantitative and qualitative methods. The qualitative method is to provide a discussion of quantitative data relating to the theoretical aspects and separated by categories to get conclusions. The results of this study provide information that the sea cucumber classified as having a good marketing efficiency and categorized into the marketing that has been efficient when marketing pearl shells, Mabe, marketing Japing not Lis Lis M YapantoThe study was conducted in Bajo Tilamuta Village, Boalemo District, Gorontalo Province. Marketing is one of the most important activities in marketing the existing seafood in Bajo Village in Boalemo, because one of the factors that become obstacle is the availability of adequate infrastructure. In Bajo Lemito Village, Boalemo Regency has potential for high value fishery such as; Sea Cucumbers and Pearls, Mabe, Japing. The purpose of this study is to study the state of the economy in the Village Bajo Tilamuta Boalemo district, living conditions of fishermen, production and marketing. The research method is descriptive by using purposive sampling method that is taking direct samples because it is known before that the sample can represent the population. While the data analysis using quantitative and qualitative methods. Qualitative method is to provide a discussion of quantitative data relating to theoretical aspects and separated by category to get conclusions. The results of the study provide information that the sea cucumber is classified as having a good marketing efficiency and categorized into the already efficient marketing while marketing pearl shells, Mabe, Japing marketing has not been Sahri Lis M YapantoThe research objective is to determine the coastal area's carrying capacity, which is the main focus of research. The research has been conducted for three months, starting from Juny 2020 to August 2020. The data needed in this study consists of primary data and secondary data. Primary data comes from information that supports the achievement of research objectives. Primary data can come from field information, community information, and documents relevant to the achievement of research objectives. Secondary data consists of data related to the management and utilization of coastal areas, traditional and modern, and various other relevant documents. Primary collected data by observations and field surveys, interviews with key informants, namely people recorded as having lived in coastal areas for a long time. The in-depth interview process carried out using an interview guide, which contains the informant's main things. Technical Sampling by Purposive Sampling, namely the area selected based on its ability to answer and provide information about the problem and research objectives. The area taken as the sample is because the researcher thinks that the coastal area has the information needed for his research. The number of samples taken was three districts from a homogeneous sub-district population. Analysis of the priority of coastal area development using an integrated approach This analysis will be carried out using the process hierarchy analysis AHP. The conclusion that fishing technology has not been able to maximize fisheries' full potential in marine areas. The government must immediatelybuilding infrastructure that supports downstreaming in coastal areas, encouraging increased capacity or volume of capture fisheries using fishermen's Pontensi Ekosistem Terumbu Karang UntukWisata Bahari Snokeling dan Selam di Pulau KeraAldino AkbarAkbar, Aldino. 2006. Inventarisasi Pontensi Ekosistem Terumbu Karang UntukWisata Bahari Snokeling dan Selam di Pulau Kera, Pulau Lutung dan Pulau Burung di Kecamatan Sinjuk, Kabupaten Belitung. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Terumbu karang penting bagi ekosistem laut. Fahrurrozi, Divisi Sains dan Teknologi Yayasan Terumbu Karang Indonesia Terangi mengatakan, terumbu karang, memiliki nilai ekologis sebagai penyedia habitat, sampai pengasuhan biota laut. Juga pelindung wilayah pantai dan mencegah dampak erosi. Bagaimana kondisi terumbu karang di Indonesia? Data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI 2019, dengan pengamatan di titik, kondisi sangat baik hanya 6,42%, kondisi baik 22,38%, kondisi cukup 37,38%, dan buruk sekitar 33,82%. Akmal Abdat, Ketua Forum Penyelaman Mahasiswa Indonesia FoPMI mengatakan, kerusakan terumbu karang itu bisa karena ancaman langsung dan tak langsung. Ancaman langsung misal, karena penyelaman yang tidak mematuhi etika, jangkar kapal, kapal kandas di daerah karang, bisa juga penangkapan ikan berlebih. Untuk keterancaman tak langsung, bisa karena perubahan iklim, kualitas perairan sama sampah, debris, dan pestisida. Data United Nations Environment Programme-World Conservation Monitoring Center UNEP-WCMC 2006, mengeluarkan hitungan nilai terumbu karang bisa sampai US$ per km pertahun atau Rp9 miliar per tahun. Nilai ini, dapat terjadi kalau terumbu karang terlindungi hingga memberikan nilai bagi perikanan, wisata, dan lingkungan hidup. Terumbu karang merupakan sekumpulan biota karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga zooxanthellae. Ia sebagai habitat atau tempat berkembang bagi biota laut. Keberadaan terumbu karang penting bagi ekosistem laut. “Untuk itu, kita harus jaga terumbu karang ini. Dengan menjaga ekosistem terumbu karang, kita sudah melakukan cara instan untuk turut menjaga keanekaragaman hayati di laut,” kata Fahrurrozi, Divisi Sains dan Teknologi Yayasan Terumbu Karang Indonesia Terangi dalam sesi diskusi virtual aksimudajagaiklim baru-baru ini. Terumbu karang, katanya, tersusun atas hewan-hewan karang yang sangat kecil yang disebut polip. Polip adalah hewan karang yang membentuk terumbu dan hidup di dalam koralit. Polip ini memiliki tubuh seperti tabung dan masih memiliki keterikatan atau masih kerabat dengan ubur-ubur. Terumbu karang, katanya, memiliki nilai ekologis sebagai penyedia habitat, sampai pengasuhan biota laut. Juga pelindung wilayah pantai dan mencegah dampak erosi. “Terumbu karang mampu mengurangi pemanasan global. Hasil metabolisme terumbu karang berupa kerangka kapur kalsium karbonat C2Co3. Spesies penting yang berkontribusi dalam menyerap rantai karbon di laut. Bisa dikatakan dapat mengurangi pemanasan global,” katanya. Baca juga Pemulihan Terumbu Karang di Tengah Pandemi COVID-19 Kondisi terumbu karang di perairan Tanjung Kajuwulu yang mengalami pemutihan, Desa Magepanda, Kabupaten Sikka,NTT. Foto Maumere Diver Community MDC Data United Nations Environment Programme-World Conservation Monitoring Center UNEP-WCMC 2006, mengeluarkan hitungan nilai terumbu karang bisa sampai US$ per km pertahun atau Rp9 miliar per tahun. Nilai ini, katanya, dapat terjadi kalau terumbu karang terlindungi hingga memberikan nilai bagi perikanan, wisata, dan lingkungan hidup. Bagaimana kondisi terumbu karang di Indonesia? Menurut Rozi, data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI 2019, dengan pengamatan di titik, kondisi sangat baik hanya 6,42%, kondisi baik 22,38%, kondisi cukup 37,38%, dan buruk sekitar 33,82%. Kerusakan terumbu karang ini, katanya, antara lain karena efek pemanasan global. Artinya, kenaikan suhu permukaan bumi, akan berdampak buruk bagi terumbu karang. Kenaikan 1-2 derajat celsius saja bagi terumbu karang, bisa berpengaruh bagi kehidupan mereka. Untuk itu, katanya, kalau pemanasan global terus terjadi secara tidak langsung terumbu karang terus terancam. Belum lagi, katanya, keterancaman dari aktivitas manusia yang merusak seperti penggunaan bom, dan buang jangkar sembarangan. Dia bilang, beberapa langkah dilakukan Yayasan Terangi. Pertama, riset ilmiah untuk mengetahui kondisi terumbu karang di suatu wilayah dan masalah yang dihadapi. Kedua, rehabilitasi terumbu karang yang rusak. Baca juga Inilah Dampak Badai Siklon Tropis Seroja pada Terumbu Karang di TNP Laut Sawu Salah satu terumbu karang di perairan Pulau Ay dan Rhun, Kepulauan Banda, Maluku. Foto Evi Ihsan / Coral Triangle Center Ketiga, peningkatan kapasitas masyarakat. Masyarakat, katanya, yang tahu kondisi di daerah, dengan cara meningkatkan kapasitas mereka maka bisa lebih optimal menjaga terumbu karang, Mereka juga merekomendasikan para pihak peduli dan mau bergerak menjaga terumbu karang, seperti magang mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa berkesempatan belajar dan dibekali teori dan terjun langsung perawatan terumbu karang mulai telaah masalah, hingga bagaimana aksi pemulihan. Juga ada Sekolah Pantai Indonesia. Dalam kegiatan ini, disediakan modul untuk siswa SMP dan SMA yang tertarik meningkatkan pengetahuan di pesisir, dan konsentrasi isu laut baik terumbu karang, mangrove, sampah di laut. Kemudian, kegiatan tahunan berupa Corel Day. Dalam kegiatan ini, ada edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat soal pentingnya terumbu karang. Ada juga buka donasi. Program ini berupa penggalangan dana dari pihak yang mau berkontribusi dalam kegiatan menjaga dan merawat terumbu karang. Akmal Yazid Perwira, Ketua Umum Forum Penyelaman Mahasiswa Indonesia FoPMI mengatakan, kerusakan terumbu karang itu bisa karena ancaman langsung dan tak langsung. “Ancaman langsung seperti karena penyelaman yang tidak mematuhi etika, jangkar kapal, kapal kandas di daerah karang, bisa juga penangkapan ikan berlebih,” katanya. Penyelam, katanya, harus memperhatikan etika agar tidak merusak terumbu karang, seperti tak buang sampah, tak menyentuh karang, tidak boleh beri makan ikan agar tak bergantung. “Tidak menyentuh biota laut. Tidak mengacak sedimen dan mengambil barang atau hal di bawah laut.” Untuk keterancaman tak langsung terumbu karang, bisa karena perubahan iklim, kualitas perairan sama sampah, debris, dan pestisida. Mereka yang peduli konservasi, katanya, bisa melakukan pemantauan ekosistem terumbu karang untuk mengetahui kondisi perairan terutama dalam kawasan perlindungan laut. Kegiatan ini, katanya, bisa berkolaborasi dengan pemerintah atau pengelola kawasan. Ketika pemerintah sudah bikin kebijakan, katanya, bisa terus dikawal. “Ini bisa dilakukan oleh anak muda, khususnya yang bergerak di penyelaman.” Dia cerita, FoPMI sudah merehabilitasi terumbu karang di Bengkulu, tepatnya di Pulau Enggano, bekerjasama dengan EcoNusa melalui program penjaga laut. FoPMI juga sedang dan akan melakukan beach clean up dan underwater clean up guna mengurangi sampah di laut. Dia berharap, kegiatan ini bisa memantik pemuda lain terlibat bahkan melakukan hal serupa di daerah mereka masing-masing. Akmal bilang, banyak cara bisa ikut peduli terumbu karang, seperti edukasi kelautan dan pelestarian terumbu karang, sampai kampanye melalui medsos. “Pemuda dekat dengan teknologi. Memanfaatkan media untuk kampanye perihal pentingnya merawat terumbu karang. Itu dapat jadi upaya melestarikan terumbu karang.” Seorang penyelam sedang melihat biodersitas terumbu karang yang luar biasa di perairan Kepulauan Lease, Maluku Tengah, Maluku. Foto Purwanto / Coral Triangle Center ***** Foto utama Terumbu karang. Foto Marthen Welly/CTC Artikel yang diterbitkan oleh Terumbu Karang adalah Hidupan Laut yang Penting Terumbu karang adalah salah satu keajaiban alam bawah laut yang sangat menakjubkan. Terumbu karang yang indah dan sehat merupakan rumah bagi berbagai jenis biota laut yang mengagumkan. Namun, keberadaannya seringkali terancam oleh kegiatan manusia, seperti pencemaran dan pemanasan global. Padahal, terumbu karang memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan sektor, terutama sektor pariwisata. Potensi Wisata dari Terumbu Karang Terumbu karang yang indah dan sehat merupakan daya tarik wisata yang sangat besar. Banyak wisatawan yang datang ke daerah-daerah pantai untuk melihat langsung keindahan terumbu karang. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa daerah yang terkenal dengan keindahan terumbu karangnya, seperti Bali, Wakatobi, dan Raja Ampat. Potensi wisata dari terumbu karang sangat besar, sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah. Terumbu Karang sebagai Habitat Satwa Laut Terumbu karang juga memiliki peranan yang sangat penting sebagai habitat satwa laut. Banyak jenis biota laut yang hidup di dalam terumbu karang, seperti ikan, udang, kepiting, dan banyak lagi. Kehadiran terumbu karang yang sehat dan indah dapat menarik berbagai jenis satwa laut yang indah dan mengagumkan. Hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin melihat satwa laut secara langsung di alam liar. Terumbu Karang sebagai Penyeimbang Ekosistem Laut Terumbu karang juga memiliki peranan yang sangat penting sebagai penyeimbang ekosistem laut. Terumbu karang yang sehat dan indah dapat membantu menjaga keseimbangan populasi satwa laut. Selain itu, terumbu karang juga dapat membantu mengurangi dampak buruk dari pemanasan global dan pencemaran laut. Dengan menjaga keberadaan terumbu karang yang sehat, maka ekosistem laut dapat tetap seimbang dan berkelanjutan. Kesimpulan Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan terumbu karang yang indah sangat penting dalam pengembangan sektor, terutama sektor pariwisata. Terumbu karang memiliki potensi wisata yang besar, serta peranan yang penting sebagai habitat satwa laut dan penyeimbang ekosistem laut. Oleh karena itu, kita semua harus menjaga keberadaan terumbu karang yang sehat dan indah agar dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia dan alam. FAQ 1. Apa itu terumbu karang? Terumbu karang adalah salah satu keajaiban alam bawah laut yang terdiri dari kumpulan karang dan organisme laut lainnya. 2. Apa manfaat terumbu karang? Terumbu karang memiliki potensi wisata, peranan penting sebagai habitat satwa laut, dan sebagai penyeimbang ekosistem laut. 3. Apa saja daerah di Indonesia yang terkenal dengan keindahan terumbu karangnya? Bali, Wakatobi, dan Raja Ampat merupakan beberapa daerah di Indonesia yang terkenal dengan keindahan terumbu karangnya. 4. Apa yang menjadi ancaman terbesar bagi keberadaan terumbu karang? Pencemaran dan pemanasan global merupakan ancaman terbesar bagi keberadaan terumbu karang. 5. Apa yang dapat kita lakukan untuk menjaga keberadaan terumbu karang? Kita dapat menjaga lingkungan sekitar terumbu karang agar tetap bersih dan sehat, serta mengurangi dampak buruk dari pemanasan global dan pencemaran laut.

keberadaan terumbu karang yang indah sangat penting dalam pengembangan sektor